Opini Mama

bb3b346a0adaa5bd295dfc5f83f858a5

Written by thehunlulu ©2018

Starring by DAY6’s Park Sungjin & OC’s Azzalea Genre Friendship, Comedy, Family Length 5-stories Rating General

“Yang aku tahu, keinginan Mama itu cuma satu …”

:::

[MAMAKU TETAPLAH MAMAKU]

Hari ini aku akan bercerita sedikit tentang keinginan terpendam Mama sejak awal aku masuk SMA. Yup, kalian tahu kan kenapa aku begitu kurang ajar karena ingin sekali mengungkapnya? Iya, karena Mama sangat ingin jika diriku menikah dengan Park Sungjin—kakak kelasku yang hampir setiap hari mengantarku pulang.

“Lea, Mama tahu seharusnya Mama tidak bilang seperti ini ke kamu, tapi tolong mengertilah,” ucap Mama sebelum beliau menyendokkan sesuap nasi ke dalam mulutnya.

Aku mengerutkan dahi. “Maksud Mama?”

“Nanti kalau sudah besar, menikahlah dengan Kak Sungjin.”

BYUURR!

“APA MA?! MENIKAH?! KAK SUNGJIN?!”

Sumpah, makan malam laknat bin kampret. Belajar algoritma saja ogah-ogahan, malam ini Mama malah membahas pernikahan.

Dengan Kak Sungjin, lagi.

Buru-buru kusambar dua lembar tisu yang ada di samping galon air mineral, kemudian mengelap permukaan meja yang terbanjiri oleh dahsyatnya semburan teh tawar dari dalam mulutku.

“Emang apa bagusnya Kak Sungjin, sih, Ma?!” celetukku kesal, tenggorokanku semakin dahaga lantaran memekik hebat di hadapan Mama. Ditambah lagi, Mama malah cekikikan tanpa dosa sambil menyodorkan segelas teh yang tersisa separuh itu padaku.

“Apa bagusnya? Emangnya Kak Sungjin itu lipstik, apa?” Mama balik bertanya, masih disertai tawa yang dibuat-buat. “Sebagus-bagusnya lipstik, Kak Sungjin masih lebih bagus dari itu, tahu. Dia benar-benar idaman Mama. Sudah baik, pintar, sopan, ganteng lagi.”

Aku melotot ke arah Mama sambil memasang wajah cengo. Cringe abis. Mama tidak tahu saja kalau Kak Sungjin itu salah satu pemain tiktok yang sangat terkenal di sekolah.


[KARMA]

Hari ini aku sangat bête pada Kak Sungjin.

Kenapa? Karena tadi pagi sewaktu Kak Sungjin dipanggil guru konseling lantaran ketahuan memakai sepatu berwarna biru elektrik, laki-laki itu malah menerobos masuk ke ruang broadcasting dan berteriak kencang di mikrofon.

‘AZZALEA, PULANG SEKOLAH NANTI BANTU CUCI PIRING DI KANTIN YUK BIAR DAPET SANGU TAMBAHAN!’

FAK, DI SEKOLAH INI CUMA AKU LAGI YANG PUNYA NAMA AZZALEA.

Kupret. Selain itu, perkataan Mama kemarin malam membuatku geli sampai ke pori-pori. Aku tahu cinta itu buta, dan Mama sama sekali lebih buta dari kebutaan yang sangat akut. Mama jatuh cinta pada Kak Sungjin, dan saking cintanya, sampai sikap pencitraan Kak Sungjin yang selalu dia tunjukkan pada Mama itu termasuk dalam kriteria ‘menantu idaman’ versinya.

Padahal jika di sekolah, kelakuan Kak Sungjin itu jauh dari kata ‘bagus’ kesukaan Mama. Bisa-bisanya punuk kadal seperti dia disama-samakan dengan lipstik.

Cuih, aku benar-benar tidak sudi.

“Lea!”

Bagus, Kak Sungjin tiba-tiba berdiri di ambang pintu kelasku sambil melambaikan tangannya yang tengah memegang sekotak susu pisang.

BUGH!

Dowoon—yang sedang ricuh ala provokator di depan kelas—tidak sengaja melemparkan penghapus papan tulis hingga mendarat di pipi Kak Sungjin.

Mantap betul.


[KEPO]

“Kamu kelihatan bête hari ini, ada apa?”

Aku terdiam, sedangkan Kak Sungjin masih terus-terusan menatapku intens dari kaca spion. Rasa-rasanya, menikmati embusan angin sore yang menerbangkan poni-poniku lebih baik daripada harus menanggapi pertanyaan Kak Sungjin barusan. Tapi lama-kelamaan, Kak Sungjin malah membuka kaca helm fullface-nya dan mulai memelototiku ketika sampai di pertigaan lampu merah.

“Kalau tidak jawab nanti Kakak turunkan di sini.”

Seketika kepalaku bergerak. Ekspresinya berubah menjadi serius, walaupun dari balik helmnya, hanya kedua mata Kak Sungjin yang terlihat. Sialan, kenapa aku jadi takut begini.

“Tidak apa-apa, kan rumahku sudah dekat,” jawabku singkat.

Aku kesal, kenapa perkataan Mama masih saja terngiang-ngiang di kepalaku? Padahal Mama kan cuma beropini dan sama sekali tidak menjelek-jelekkan Kak Sungjin. Tapi kenapa aku malah merasa sangat ilfeel pada laki-laki itu?

“Lea, mau jadi pacar Kakak, tidak?”

“HAH?”

Kak Sungjin tertawa terpingkal-pingkal. Aku menatapnya sebal dari kaca spion, kurasa siasatnya benar-benar berhasil. Raut wajahku yang semula kupaksakan untuk sok cuek dan sok datar tidak peduli sekarang telah sirna. Aku mencebik kesal karenanya.

“Nah, dari tadi seharusnya begitu, dong. Ekspresif sedikit, lah, jangan diam seribu bahasa. Kakak kan jadi kepo kamu kenapa seharian ini kok diam terus.”

Benar juga, kenapa aku harus bête? Lalu, kalau aku benar-benar menentang keinginan Mama, kenapa aku masih saja mengekori Kak Sungjin setiap hari? Padahal aku tahu kalau dia naksir denganku, sedangkan aku sama sekali tidak.


[TAWARAN]

Di sekolah, aku dan Kak Sungjin dikenal sebagai Tom and Jerry. Kalau berpisah rindu, kalau bertemu saling musuh. Biasanya, Kak Sungjin selalu menjadi mentor belajarku. Matematika, fisika, kimia, laki-laki itu benar-benar sangat handal. Terkadang kami sering pulang sampai malam lantaran aku diomeli habis-habisan olehnya jika tidak bisa mengingat rumus dengan baik. Iya, kantin sekolah adalah spot langganan kami berdua jika ingin belajar bersama.

Tapi beberapa hari ini, Kak Sungjin malah jarang terlihat—ditambah lagi dengan diriku yang memutuskan untuk pulang menaiki bus, alih-alih nebeng dia. Anehnya, laki-laki itu juga sama sekali tidak menawariku untuk pulang bersamanya.

Apa Kak Sungjin lama-lama juga merasa bête karenaku?

Mungkin, seharusnya aku mengatakan pada Kak Sungjin tentang apa yang sebenarnya terjadi. Perihal perkataan Mama yang menjadi sumber kebeteanku, dan juga segala tetek-bengek pencitraan Kak Sungjin jika berhadapan dengan Mama.

Iya, gara-gara dia pandai pencitraan, Mama jadi gemar menjodohkanku dengan Kak Sungjin. Pffthh.

Eh tapi tunggu dulu. Kalau aku berkata jujur pada Kak Sungjin tentang apa yang terjadi, nanti dia malah sakit hati. Itu berarti … secara tidak langsung aku menolak perasaannya kan?

Padahal—

“Oi, Lea! Daripada menunggu bus, mending pulang bareng Kakak saja yuk.”

—aku juga tidak begitu berniat untuk memberinya harapan palsu.


[RAHASIA]

“Terima kasih, Kak.”

Aku turun dari jok belakang dan melepas helm sembari melambaikan tangan pada Kak Sungjin yang hendak tancap gas. Namun, bukannya malah melesat jauh setelah menurunkanku di depan rumah, Kak Sungjin malah membleyer motornya dan memarkirkannya di dalam pagar.

“Mamamu ada di dalam, kan?” tanya Kak Sungjin setelah melepas helm, kemudian ia merapikan poninya yang terlihat agak semrawut sambil berkaca di spion.

Apa-apaan ini?

Aku mengangguk sambil mengerutkan dahi samar, namun aku lebih memilih untuk diam dan mengawali langkahnya sambil masuk ke dalam rumah.

“Ma, dicari Kak Sungjin, nih!” teriakku ringan sambil menjamah seisi ruangan, sedangkan Kak Sungjin menghentikan langkahnya di ruang tamu.

“Iya sayang, Mama turun dulu,” jawab Mama yang rupanya sedang menuruni anak tangga. Air mukanya sumringah, kemudian tersenyum lebar ketika matanya samar-samar menangkap siluet Kak Sungjin dari balik almari yang membatasi ruang tamu dan ruang keluarga.

Mama mengacak rambutku pelan dan berjalan melewatiku begitu saja.

“Maaf, Ma, tadi di jalan sedikit macet.”

Tunggu dulu—

“APA?! ‘MA’?! SEJAK KAPAN KAK SUNGJIN MEMANGGIL DENGAN SEBUTAN ‘MAMA’ SEPERTI ITU?!”

shit!!!

Sontak perhatian Mama dan Kak Sungjin terfokus padaku yang tengah berdiri di samping almari. Mereka membulatkan mata lebar-lebar karena teriakanku yang terdengar kaget luar biasa itu meluncur tanpa permisi.

“Makanya kamu ikut duduk dulu di sini, Lea, Mama juga ingin bercerita sedikit kenap—“

“POKOKNYA LEA ENGGAK MAU! ANAK MAMA SATU-SATUNYA KAN CUMA LEA! KAK SUNGJIN BUKAN ANAK MAMA!”

BRAK!

Aku membanting pintu kamar keras-keras. Di baliknya, tubuhku merosot sambil menangis kencang sampai benar-benar sesenggukan. Tak kuhiraukan ketukan Mama yang terdengar begitu mantap, karena aku benar-benar meracau tidak jelas sambil menghentakkan kaki sangat kesal.

“HUAAAAAA KENAPA SIH MAMA SELALU MEMBUAT LEA JADI BETE SEPERTI INI? KENAPA?!”

Airmataku tumpah sejadi-jadinya sore ini. Ada batu raksasa bernama cemburu yang bersarang di benakku saat ini. Aku kesal. Sangat kesal. Perjanjian apa yang pernah mereka buat sehingga Mama mengizinkan Kak Sungjin untuk memanggilnya dengan sebutan seperti itu? Kak Sungjin yang memohon atau Mama yang meminta?

Satu lagi, aku sama sekali tidak tahu-menahu soal itu. Bisa jadi ada banyak rahasia yang mereka sembunyikan dariku, cuma aku saja yang tidak tahu sehingga terlihat sangat mudah dibodohi oleh mereka.

Aku benci Mama.

Aku juga benci Kak Sungjin.

.

.

“LEA ENGGAK SUKA KALAU MAMA DEKAT DENGAN KAK SUNGJIN.”

“Kenapa, Sayang? Lea cemburu kalau Mama akrab dengan dia?”

“ANAK MAMA KAN CUMA AKU, BUKAN KAK SUNGJIN.”

“Iya Lea, kalau Kak Sungjin juga anak Mama, berarti nanti kalian berdua tidak bisa pacaran, dong?”

“APA?!”

.

.

—fin—

a/n; JUST SHOOT ME GUYS AKU TERLALU GEMES SAMA SUNGJIN X AZZALEA INI HAHAHAHA

8 thoughts on “Opini Mama

  1. WOE MANA INI YANG NAMANYA DONA ZUNA? ADA CLURIT GAK? ADA PISTOL GAK? MAU SHOOT DIA SUMPAH ASDFGHJKL@#%+(™{¢¥€÷`¶÷^}|∆×^ AKU BACA INI (MESKIPUN NGAKAK) TAPI DIKIT2 GEMETER, KIRAIN INI NYERITAIN TENTANG AZZA PASCA PERNIKAHAN MAMA DAN BIASNYA.

    EH TERNYATA BUKAN

    AKU JUGA SUUJON, SEPERTI DONA PAS BACA FF KU YANG SAYANG DOI, BAWAANNYA SUUJON MULU

    WOE SEJAK KAPAN SUAMI GUA SUKA TIKTOK? 😵 APAKAH DIA SOHIBNYA NUR AINI? (TENTU TIDAK, NUR AINI KAN SOHIBNYA IQBAL)) ((sakarepmu))

    KAMU GEMES SAMA AZZA SUNGJIN? IYA AKU JUGA. AKU GAK BISA NAHAN SENYUM PAS BACA, TAPI PAS DI AWAL AKU SEMPET WANTI2 (ADEGAN DI MANA MAMA & AZZA MAKAN BARENG) KIRAIN SI MAMA INI MINTA RESTU ATAU PUNYA HUBUNGAN GELAP SAMA SUNGJIN SAMPE DIA SE-HYPE ITU SAMA ANAK BAND YANG KATANYA SUKA MAIN TIKTOK. Alhamdulilah ternyata bukan

    DOOOOOOON

    KENAPA DIKAU MEMBERI ‘JALAN’ PADA SUNGJIN & AZZALEA? AKU GAMAU MEREKA PACARAN, POKOKNYA HARUS ADA YG TAK TERBALAS BIAR MANTAP WKWKWKWK ini si azza rada ajaib ya, gamau sodaraan sama sungjin padahal dia (katanya) gak suka sungjin. Kalo aku sih mau-mau aja, lumayan pas ada pr bisa dibantu, pas punggungku gatel bisa digarukin /g

    Tahukah kamu kalo kata “punuk kadal” membuatku hampir terjungkal dari kasur? apalagi pas aku mikir ternyata kadal gak punya punuk 🙂

    Wes lah Za, terima ae sungjin jadi pacarmu, daripada mamamu gak tahan & berakhir menikahi perjaka tersebut. Aku trauma.

    Keep writting ya donjahku 💛 Aslie masih mau misuh2, banting meja, atau banting tubuhmu sekalian. Tapi karena aku pendek dan otomatis gak kuat mbanting kamu, yawes lah rasido. Penting kamu sukses bikin aku menggila gara2 sungjin uwuuuuuuu kapan2 bikin tentang mereka lagi ya??? xD bonusnya peluk cium manjah dari Kino deh 💝

    Liked by 1 person

    1. HALAH ALAY PAKE GEMETER SEGALA, PADAHAL TAKUT AJA KALO SI MAMA TIBA2 MINTA PEGAT SAMA NAK SUNGJIN 🙂
      wkwkwk kak seketika aku bayangin sungjin lagi di atas ninja sambil pake helm fullface trus main tiktok sambil melet2 seperti dek bowo alpenlibel :’D mungkin udah remuk itu tulang gara2 ditabrak truk pertamina dari belakang. dah. heran akutu :’)

      oooh jadi sungjin azzalea mau dipisahin aja nih? oke, mari kita buat azzalea tidur sampai seratus tahun dan baru bisa bangun kalo disiram aer bekas mandinya sungjin /ga/
      enak tau kak punya kakak kaya dia, iya bener kalo ada pr bisa dibantuin, bisa dimintain tolong buat motongin kuku juga . eiiitsss.

      jadi gimana nih? gak konsisten banget, tadi maunya dipisahin, terus akhir2nya diterima cintanya . gatau deh pucink pala berbi.

      anyway makasih yaa kakji sudah mampir dimariii ❤ ❤ ❤

      Like

  2. IYA KAK SUNGJIN GANTENG. LIM SUNGJIN TAPI:’V /salah tempat woyy!!!!/ /disaplak/

    eh tapi sungjin deisik juga tampan dengan segala karisma yang ia miliki. /oke/

    hanya sebatas sungjin disamakan dengan lipstick aja aku udah ngakak. iya aku sereceh itu. it’s okay, gencanaa, aku rapopo.

    sumpill yaaa aku gemaasshhhhh:(( ama kisah sungjin x lea ini. teganya membuat diriku bingung.

    iya bingung.

    abis ini sungjin disetiap cerita beda peran…

    jadi aku kudu pye iki??!!! gangerti lagi deh ama perannya sungjin yg bisa jadi apa aja. besok sekalian jadiin tukang cilok langganan papa lea yang suka mangkat di pengkolan deket kantor. /GAA

    pokoknya hidup SUNGJIN LEA aja deh. 💕

    naiseuuu donjahh 💕 keep writing cintaahh ❤❤❤

    Liked by 1 person

    1. wakakakaka dipoy kamu aja bingung apalagi aku?

      sempet mikir enaknya park sungjin dijadiin hansip di rumah lea, kan lumayan bisa minta tolong di alarm in kalo mau berangkat sekolah. nanti dia main gitar sambil nyanyi “NAN JIGEUM GIL ILHEUN CAEEEEEEEEEE I WAIT! JEJARIEEEEEEEEEEE I WAIT!!!!” /sudah donna sudah nak hentikan/

      park sungjin mah vibes2 bapak2 tauladan dip, udah kek guru agama dia. abis gayanya ga petakilan ga aneh2 gitu mamaku kan jadi suka :(( kalo lim sungjin mah aura2 anak muda yang bersemangat dan pastinya aku suka sama rambut mangkoknya. eiittsss salfok 🙂

      anyway makasih yaa sudah mampir dimari, aku enggak tau abis ini sungjin mau dijadiin apa. yang jelas endingnya harus membangun rumah tangga denganque HEHEHEHEHE.

      Like

  3. FIX KESEL BACA INI. AKU DARI TADI CUMA BISA DIEM. BAHKAN LAGU SHOOT ME YANG KUDENGAR DARI TADI KU PAUSE DULU DEMI MEMBAYANGKAN PARK SUNGJIN DI DUNIA TIKTOK. YAKALI DIA MAKE LAGU AISYAH JATUH CINTA SAMA JAMILAH. KALO DIA BENERAN GITU AKU GAJADI PELAKORIN LEA ATAUPUN PEMILIK LEA SUMPAH /ren udah renn minum dulu udah ren/

    Sebenernya ada yg lebih kubayangin lagi:

    Kalo sungjin ngadain meet and greet seperti si anu :”

    aku tak akan percaya pada wajah tampan beraura keayahannya itu lagi. :”)))

    Okeh. Teruntuk kalian semua yang menyimak disini (TERUTAMA OWNER LEA XD) mau nyoba eksekusi idenya Dipoy? Keknya seru deh, aku ingin tau Sungjin lokal seperti apa wkwkwk

    Okeh, Don. Makasih udah bikin aku ngakak sama fenomena dunia biologi yang amat fiksional yang telah kau paparkan di fiksi ini. Punuk kadal membuatku lupa kalo kadal adalah salah satu reptilia tetrapoda :”)))

    OVERALL, I LOVE SUNGJIN-AZZALEA ❤ makasih don kamu menjadi salah satu author yang menyemangati author lain mengkambekkan pairingnya XD keep writing donjahh ❤ ❤

    Liked by 2 people

    1. KESEL HAHAHAHAHA AISYAH PADA JAMILAH KAN ALARM PAGINYA SUNGJIN, KALO GA PAKE LAGU ITU DIA BISA TIDUR TERUS SAMPE BABLAS KE ALAM BAKA /ga/

      ngebayanginnya aja udah ngilu kak, cringe sampe bulu kelinci dirumahku rontok semua mah kalo sungjin ngadain meet n greet :’) ayahku adalah musser? :’D

      lol tidaaaaak jangan jadikan sungjin jadi mamang cilok, aku gamau nanti daging tikus bisa2 dia pake karena saking larisnya. sudah sudah cukup, dunia tidak menghendaki mz sungjin jadi bakul cilok.

      btw jangan salah kak, punuk kadal adalah kadal yang kebanyakan minum aer jadinya berpunuk 🙂

      anyway makasihhh kakren sudah mampir kemarii ❤ ❤

      Liked by 1 person

Leave a reply to thehunlulu Cancel reply